Takeshi Hongo AKA Kamen Rider #1 |
Di Indonesia, banyak yang beranggapan bahwa Kamen Rider adalah film untuk anak-anak, padahal orang dewasa juga dapat menikmati acara ini. Gua secara jujur mengakui kalau sampai sekarang gua masih rajin nonton Kamen Rider, bahkan juga hapal urutan karakter dari seri awal tahun 1971 (Ichigo) sampai seri tahun ini (Gaim), hehe.
Pertama-tama gua bakal ngebahas soal Kamen Rider Ichigo (#1), karakter yang "sakral" untuk fans Tokusatsu--khususnya Kamen Rider--dan mewakili seluruh cerita Kamen Rider. Ichigo bercerita tentang Takeshi Hongo, seorang mahasiswa jurusan biokimia yang diculik dan dicuci otaknya oleh kelompok penjahat bernama Shocker, untuk dijadikan cyborg sebagai alat untuk menguasai dunia. Tetapi, Hongo/Ichigo sadar dan malah balik melawan "pencipta"nya.
Kamen Rider #1 (Ichigo) and #2 (NigÅ) |
Disini kita bisa simpulin, bahwa Kamen Rider mengajarkan bahwa tidak perduli masa lalu kita sekotor atau sejahat apapun, karena yang terpenting adalah kita saat ini dapat merubah diri kita menjadi lebih baik dan melakukan hal yang baik pula.
Semua karakter Kamen Rider selalu memiliki teman/partner atau bahkan keluarga, dalam hal ini Kamen Rider juga mengajarkan kita akan pentingnya persahabatan dan kasih sayang. Seperti yang digambarkan dalam seri favorit gua yaitu Kamen Rider W (Double), yang tayang tahun 2009 lalu. Disitu diceritakan tentang pentingnya memiliki seorang partner dan keluarga, tak perduli apapun kekurangan sahabat dan keluarga kita, kita harus tetap saling menolong, saling menghargai, dan tentu saja saling mengisi. Untuk yang gak tahu, Kamen Rider W bercerita tentang detektif (sok) keren bernama Shoutaro dan partner jeniusnya Philip yang berubah menjadi 1 Kamen Rider (baca: bergabung).
Moral of the story-nya keren banget..!! |
Intinya, kita diajarkan betapa pentingnya seorang sahabat dan keluarga untuk kita, dan sebagai pria sejati, kita gak akan segan-segan mengakui kalau kita menyayangi sahabat kita (kalimat lu gua pinjam dulu ya Ndi, hahaha). Jadi, lelaki sejati itu dinilai dari bagaimana ia bisa bangkit dan berlari menjadi lebih baik dari masa lalunya, selalu ada untuk sahabat-sahabatnya, menerina keadaan dengan lapang dada dan menghadapinya dengan dewasa walaupun ia sebenarnya tidak menginginkannya. Mungkin cowok-cowok yang ikutan HS (lihat post "Observasi Dadakan" untuk lebih jelas soal HS) lebih baik keluar dan nonton Kamen Rider bareng gua, daripada ngehabisin uang kalian untuk "belajar menjadi pria sejati" ala kalian yang cuma menilai lelaki dari berapa banyak wanita disekitar kalian, hehehe.
Gua mau nambahin sedikit kalimat tentang seorang pria sejati. Pria sejati tidak dinilai dari berapa banyak wanita disekitarnya, tetapi dari seberapa bergunanya ia untuk orang disekitarnya :-).
Cukup sekian dulu dari gua kali ini,
Terima kasih banget udah mampir kesini, semoga tulisan gua ini bisa menghibur dan menginspirasi,
Have a nice day/dream, mates. ;-)