Selasa, 18 Maret 2014

Pria sejati itu bertopeng

Kali ini gua bakal nepatin janji gua di post sebelumnya, untuk cerita tentang pelajaran yang gua ambil dari film seri Kamen Rider. Karena, 2 hari lalu seorang teman kampus gua bernama Andi (kalau ada yang berminat, doi masih jomblo dan seumuran sama gua, walau doi angkatan bawah gua setahun :-p) mengingatkan gua tentang arti dalam film seri ini, thanks banget, mate :-D. Sebelum gua bicara panjang lebar tentang apa saja pelajran pentingnya, gua akan menjelaskan sedikit tentang apa dan siapakah Kamen Rider itu.

Takeshi Hongo AKA Kamen Rider #1
"Kamen Rider", atau yang biasa disebut "Ksatria Baja Hitam" oleh beberapa orang Indonesia, adalah film seri yang bercerita tentang seorang pria yang memiliki kekuatan super untuk membasmi kejahatan dan identik dengan sepeda motornya. Seitap tahunnya selalu ada seri rider baru, namun kesimpulan cerita mereka tetap sama, tentang bagaimana menjadi pria sejati.

Di Indonesia, banyak yang beranggapan bahwa Kamen Rider adalah film untuk anak-anak, padahal orang dewasa juga dapat menikmati acara ini. Gua secara jujur mengakui kalau sampai sekarang gua masih rajin nonton Kamen Rider, bahkan juga hapal urutan karakter dari seri awal tahun 1971 (Ichigo) sampai seri tahun ini (Gaim), hehe.

Pertama-tama gua bakal ngebahas soal Kamen Rider Ichigo (#1), karakter yang "sakral" untuk fans Tokusatsu--khususnya Kamen Rider--dan mewakili seluruh cerita Kamen Rider. Ichigo bercerita tentang Takeshi Hongo, seorang mahasiswa jurusan biokimia yang diculik dan dicuci otaknya oleh kelompok penjahat bernama Shocker, untuk dijadikan cyborg sebagai alat untuk menguasai dunia. Tetapi, Hongo/Ichigo sadar dan malah balik melawan "pencipta"nya.
Kamen Rider #1 (Ichigo) and #2 (Nigō)


Disini kita bisa simpulin, bahwa Kamen Rider mengajarkan bahwa tidak perduli masa lalu kita sekotor atau sejahat apapun, karena yang terpenting adalah kita saat ini dapat merubah diri kita menjadi lebih baik dan melakukan hal yang baik pula.

Semua karakter Kamen Rider selalu memiliki teman/partner atau bahkan keluarga, dalam hal ini Kamen Rider juga mengajarkan kita akan pentingnya persahabatan dan kasih sayang. Seperti yang digambarkan dalam seri favorit gua yaitu Kamen Rider W (Double), yang tayang tahun 2009 lalu. Disitu diceritakan tentang pentingnya memiliki seorang partner dan keluarga, tak perduli apapun kekurangan sahabat dan keluarga kita, kita harus tetap saling menolong, saling menghargai, dan tentu saja saling mengisi. Untuk yang gak tahu, Kamen Rider W bercerita tentang detektif (sok) keren bernama Shoutaro dan partner jeniusnya Philip yang berubah menjadi 1 Kamen Rider (baca: bergabung).

Moral of the story-nya keren banget..!!
Ada 1 episode dimana Shoutaro gak bisa mengimbangi kekuatan Philip, pada akhirnya Philip tetap mengakuinya sebagai partner dan menerima kelemahannya. Bahkan Philip bilang: "Kami satu, kami adalah partner, walau ia menjadi kelemahanku aku akan tetap menerimanya." (ya kira-kira begitu lah) hal ini membuahkan hasil, karena mereka malah bertambah kuat karena saling menerima kelebihan dan kekurangan satu sama lain. Yang lebih keren adalah saat Philip tahu bahwa keluarganya adalah otak dari kejahatan di kotanya dan sudah memanfaatkan kekuatannya, tetapi ia tetap percaya bahwa mereka dapat kembali ke jalan yang benar dan bahkan memaafkan mereka atas semua kesalahan mereka.

Intinya, kita diajarkan betapa pentingnya seorang sahabat dan keluarga untuk kita, dan sebagai pria sejati, kita gak akan segan-segan mengakui kalau kita menyayangi sahabat kita (kalimat lu gua pinjam dulu ya Ndi, hahaha). Jadi, lelaki sejati itu dinilai dari bagaimana ia bisa bangkit dan berlari menjadi lebih baik dari masa lalunya, selalu ada untuk sahabat-sahabatnya, menerina keadaan dengan lapang dada dan menghadapinya dengan dewasa walaupun ia sebenarnya tidak menginginkannya. Mungkin cowok-cowok yang ikutan HS (lihat post "Observasi Dadakan" untuk lebih jelas soal HS) lebih baik keluar dan nonton Kamen Rider bareng gua, daripada ngehabisin uang kalian untuk "belajar menjadi pria sejati" ala kalian yang cuma menilai lelaki dari berapa banyak wanita disekitar kalian, hehehe.

Gua mau nambahin sedikit kalimat tentang seorang pria sejati. Pria sejati tidak dinilai dari berapa banyak wanita disekitarnya, tetapi dari seberapa bergunanya ia untuk orang disekitarnya :-).

Cukup sekian dulu dari gua kali ini,
Terima kasih banget udah mampir kesini, semoga tulisan gua ini bisa menghibur dan menginspirasi,
Have a nice day/dream, mates. ;-)

Senin, 17 Maret 2014

Makrab di Anyer dan pelajaran kehidupan :-)

'Sup mates? Sudah lama juga ya gua gak posting. Ya, namanya juga mahasiswa semester 6, mau gak mau harus sibuk, hehe.

Kali ini gua akan bercerita sedikit tentang liburan gua 3 hari 2 malam di Anyer (14-16 Maret lalu) bersama teman-teman satu angkatan kampus gua. Memang gak semua dari kami bisa hadir disana, tetapi kami dengan sukses have fun menghabiskan waktu bersama-sama, mengingat ini mungkin kesempatan terakhir kami untuk kumpul dan mengenal satu sama lain dengan baik, sebelum kami magang dan berpisah di semester depan.
This is us, this is #15.
Gua mendapatkan satu--bahkan lebih--pelajaran yang berharga tentang pertemanan dan kehidupan--seperti biasa--dari pengalaman menakjubkan kami disana. Gua melihat tawa dan tangis, canda dan amarah, pertemuan dan perpisahan. Gua akui walaupun gak semua dari angkatan gua bisa hadir, tetapi 3 hari itu benar-benar menakjubkan dan didedikasikan untuk kami semua. Gua bisa mengenal lebih banyak teman, menikmati keindahan alam yang Tuhan titipkan, tentunya pengalaman dan cerita untuk gua ceritakan di masa tua kami, bahkan kepada anak gua nanti :-)

Satu hal yang masih nyangkut dihati gua, adalah ketika makrab dimulai dan kami berkumpul, gua diajak kedepan untuk menyampaikan kesan dan pesan atas acara yang kalau kata anak muda sekarang "pecah" banget ini dan pesan untuk kita semua. Gua secara jujur gugup waktu diajak kedepan, padahal kalau enggak, mungkin beberapa kesimpulan post gua sudah gua sampaikan kemarin, hahaha. Gua mungkin bisa nyampaiin beberapa kalimat tersebut disini.

Cuma ini yang ada di otak saat itu
Kawan-kawan gua, mahasiswa/i LSPR Batch 15, yang bisa gua sampaikan untuk kalian adalah KEJAR MIMPI KALIAN DAN SELALU PUNYA KEYAKINAN. Hal ini juga sempat diangkat oleh teman angkatan gua, Daniel. Kedengaran muluk-muluk memang, tetapi sama seperti post gua soal film GTO sebelumnya, keyakinan yang kuat akan melahirkan semangat, membuka jalan dan memberi harapan. Dengan keyakinan yang kuat, mimpi bisa menjadi kenyataan. Jangan lupa juga, disaat kita berlari mengejar impian, selalu ingat dari mana kita berasal. ORANG TUA. Tanpa mereka, tak akan pernah kita terlahir di dunia. Kalimat ini disampaikan oleh salah satu teman gua saat itu, Laras namanya. Menghargai dan menghormati orang tua itu sangat penting, mereka yang merawat kita dan menyayangi kita dengan tulus, bahkan jauh lebih tulus dari pacar-pacar kalian.

Satu hal lagi yang mau gua sampaikan, kita semua udah semester 6, which is hidup kita bakal lebih "sulit" dengan banyaknya tugas atau project kuliah, kita juga sebentar lagi bakalan berpisah untuk magang dan jalanin hidup masing-masing. Tetapi hal-hal itu gak akan bikin kita sulit kalau kita anteng, maksud gua, masalah gak akan terasa sulit jika kita bisa menjalaninya dengan lebih tenang dan kalem. Hidup itu harus dinikmati susah senangnya, maka dari itu, pesan gua buat kalian semua ya anteng aja lah, mates, hehe.

Kalo kata orang sunda mah gini.... 
Kalau gua gak gugup, semua kalimat itu bisa keluar dari mulut gua kemarin, sayang aja gua grogi, hahaha. Intinya sih sama kayak post-post sebelumnya, tetaplah bermimpi dan selalu yakin, jangan lupa orang tua (kalau yang ini gua kutip dari Laras, hehe) dan anteng aja, mates. *brofist*
Gua sebenarnya punya pengalaman menarik dan mungkin bisa jadi inspirasi juga tentang pertemanan di acara makrab ini dan dari film seri Kamen Rider, tapi nanti akan gua ceritakan di post berikutnya, hehehe.

Akhir kata, cukup sekian dulu untuk saat ini,
Tetap semangat meraih mimpi dan anteng aja.
Thanks for visiting and have a wonderful day, mates. :-)

Kamis, 20 Februari 2014

Mimpi dan keyakinan.

Liburan semester ini bisa dibilang panjang. Diwaktu yang panjang ini, gua menghabiskan waktu untuk belajar. Bukan belajar secara formal memang, tetapi gua belajar dari sesuatu yang lebih baik dari itu. Belajar dari dan mengenai kehidupan.

Banyak hal yang gua pelajari, tapi ada 1 hal yang jadi pokok pembelajarannya. Gua melihat disaat orang yang punya mimpi besar tapi terhalang oleh berbagai hal, dari mulai lingkungan, keluarga, bahkan material. Sebelum membahas soal ini, kita harus tahu apa sebenarnya mimpi itu. Mimpi adalah harapan kita yang terpendam, harapan yang menanti untuk dilahirkan. Mungkin mengejar mimpi kedengarannya terlalu muluk-muluk, tapi kita semua tahu dan percaya sama kalimat "impossible is nothing", jadi, kenapa enggak?


Bicara soal mengejar mimpi, kalau diterapkan dalam kenyataan memang gak semudah mengatakannya, banyak yang bilang sama gua kalau mimpi itu boleh, tapi harus kembali ke kenyataan. Oke, sekarang kita sama-sama percaya dengan kenyataan, lalu apa mimpi gak boleh jadi kenyataan? Bukankah menyenangkan kalau mimpi jadi kenyataan? Sulit? Memang sulit, gak ada yang bilang mewujudkan mimpi itu mudah kok. Dalam hal ini gua mengutip salah satu kalimat dalam anime dan manga lawas kesukaan gua yang diadaptasi jadi live action, GTO. Disitu, disebutkan oleh Ibu pemilik sekolah, memang tidak mudah untuk mengejar mimpi,  hal yang sangat dibutuhkan saat itu adalah keyakinan. KEYAKINAN YANG KUAT AKAN MEMBUAT ITU TERJADI.


Untuk kalian yang merasa sebagai orang yang realis, mungkin ini semua terdengar klise, tapi orang yang benar-benar realis harusnya akan terus berusaha dan tidak akan menyerah sampai ia merasa dirinya melihat hasil. Gua, secara pribadi kalau terhalang oleh batu besar diperjalanan gua menuju impian, gua akan berusaha dan mencari cara untuk memindahkan atau bahkan menghancurkan batu itu, supaya gua bisa terus berlari dan menangkap impian gua. Menurut gua, gak ada impian yang muluk-muluk. Hal besar gak akan ada kalau gak ada hal kecil, impian pun gak akan tercapai tanpa ada usaha, yang walaupun kecil tapi disertai semangat yang besar. Impossible is nothing, isn't it?


Kembali lagi ke kenyataan, dalam menerapkan mimpi kedalamnya dibutuhkan usaha keras, dan gak akan mungkin gak ada rintangannya. Tapi, bukankah kita terjatuh itu untuk dapat bangkit kembali? "Kalau kau jatuh untuk yang ke 100 kali, bangunlah untuk yang ke 101 kali," kata Onizuka Sensei dalam filmnya (GTO). Kalimat itu yang makin membulatkan tekad gua untuk mengejar impian gua, kalimat yang bagus untuk membakar semangat.

Maaf kalau tulisannya terlalu panjang, gua harap tulisan ini bisa jadi sedikit inspirasi dan semangat buat kalian semua.
Terima kasih. :-)

Kamis, 13 Februari 2014

Sedikit definisi cinta.

Cinta itu bodoh. Ia datang sesukanya, bahkan disaat kita tahu ia tak akan pernah dapat digapai.

Cinta itu kejam. Ia membutakan siapapun dan meninggalkannya begitu saja, tanpa permisi dan selalu berbekas.

Cinta itu absurd. Ia tak pernah punya alasan logis untuk setiap langkahnya, hanya datang dan pergi.

Cinta itu indah. Ia dapat membuat kita tersenyum dengan hanya mendengarnya bernyanyi riang, walau tanpa ada kata "kita".

Cinta itu murni. Ia datang sendiri dan membahagiakan siapapun yg ia datangi, tanpa meminta setitik pun balasan.

Cinta itu suci. Ia membutakan nafsu dan mengikat erat kita dengan kasih, walau ia tahu itu sulit.

Yang terpenting, cinta itu konyol. Ia membuatku menulis sepanjang ini, tanpa pernah ia sampaikan rasaku pada dara yg ada disana.




Boim,
13 Feb 2014 :-)

Senin, 27 Januari 2014

Observasi dadakan

Sup, mates? Gua malam ini mau berbagi cerita aja soal observasi gua setahunan yang lalu.
First of all, my eyes n back are damn hurt after seharian ngetik didepan laptop (sure, tell me about it) LOL.
Dari pagi gua berjibaku dengan materi dan nyari inspirasi buat karya tulis gua, thanks to that, my brain is about to blow up now. Disela-sela istirahat tadi gua inget sama apa yang teman gua (bukan teman sih, kenalan sebenarnya) bilang waktu kami baru masuk semester 3, itu awal tahun lalu kalo gak salah (I'm on my 6th semester now), he said "kalo jadi cowok jangan KAYAK BEGINI."

"Kayak begini"? What the hell was that means? Dia bilang itu sambil nunjuk kearah gua, do I look like a sissy or what? Ok, saat itu gua langsung cek penampilan gua dari atas sampai bawah, rambut gondrong (waktu itu, sekarang Pompadour), kaos gambar band Oasis, jaket kulit, jeans robek, sepatu boots. What's wrong with those things? Gua ngerasa cukup cowok pada saat itu, dan gua ngerasa dihina abis-abisan atas kalimatnya. Gua gak mau ambil pusing karena gua ngerasa gua udah terlalu tua untuk marah dan ngajak dia berantem karena hal itu, kayak anak kecil. Akhirnya, gua nyoba buka hati gua untuk dengerin ceramahnya dia, bla bla bla... U KNOW WHAT? IT WAS ALL NONSENSE..!! BULL-THE F**K-SH*T..!! There are no such thing as "U are a man if u do this n that, or wear this n that", everyone has their own style, mate.! Just mind ur own business.

"The Rockers" biker style of 60's
kayak gini dia nilai "gak cowok"??
Dia bilang dia dapat ajaran (yang completely sesat) itu dari sebuah forum, sebut saja HS (karena gak etis kalo gua ketik Hitman System dengan gamblang disini....ah, ya sudahlah, terlanjur diketik). Setelah 1 jam pelajaran (120 menit) gua diceramahin dia, gua dikasih alamat web-nya si HS itu, dengan harapan gua bisa "berubah". Gua pribadi gak setuju sama semua ajaran mereka, why? coba aja kalian liat lalu pikir dengan logika yang bersih, mereka ngajarin kita (kalian aja deh, gua gak mau) untuk berubah jadi lebih baik....MENURUT MEREKA (caps lock mendadak rusak).

Aduh namanya itu loh om, (maaf nih) mana tahan..!!
Gua baca kok keseluruhan dari semua post di web mereka, gua bisa gak setuju karena gua udah observasi dan ya menurut gua itu gak penting, the whole thing is completely useless n all bulls**t. Sekarang gua tanya, apa kalian yang merasa jomblo harus merelakan gaya hidup, gaya berpakaian, dan tentunya kepribadian kalian berubah? Kalo iya pikir lagi deh, karena kepribadian itu diciptakan beragam, kita semua unik dengan perbedaan pribadi masing-masing, kenapa harus jadi sama dengan orang yang bikin forum gak penting itu? Mungkin hal itu berhasil buat si pendirinya, tapi apa itu menjamin bakal berhasil 100% untuk orang lain? Gua berani taruhan hasilnya enggak akan bisa.

Konyolnya banyak aja yang mau ikut lho. Gua kaget setengah mati melihatnya waktu itu, buat apa menghabiskan uang 200k keatas untuk ikut gituan? Emang kalo ikut itu kalian bisa lulus SMPB? Lulus kuliah dengan IP 4? Dapat kerjaan yang bagus? Enggak kan? Lalu kenapa gak uang itu dipakai untuk hal yang lebih berguna? Mereka sendiri lho yang bilang uang harus dipakai untuk hal yang berguna. Kalau si orang itu ngomentarin gua kenapa ngabisin uang untuk rokok, gua bisa tanya balik dengan pertanyaan diatas tadi.

Katanya kalo mau dapet jodoh musti kayak gini, pfftt yea right.
Inti dari ajaran mereka itu cuma 1, "Berubahlah menjadi saya agar kalian dapat jodoh.!" (pffftt what a pathetic fool) gua juga baca disana ditulis "Cobalah sesekali dugem, main billyard, hangout di cafe supaya gaul" hello mister, I'm 20 years old and am not gonna waste my time on a club dancing n drunk, thank you. Gua mempermasalahkan soal dugem disini, gua gak mau minum alkohol dan clubbing, dari diri gua emang suka ya mau gimana lagi, clubbing bukan gaya gua.
Gua mungkin bukan muslim yang baik, tapi gua mencoba mempelajari islam dengan baik (kalo katanya Om Pandji), gua sebisa mungkin ngejauhin yang haram, makanya gua nentang banget sama ajaran mereka. Lagipula buat apa sih ngorbanin gaya hidup, penampilan, kenyamanan dan bahkan kepribadian kita cuma untuk dapet jodoh? Nikmatin aja apa yang Tuhan kasih ke kita, jodoh itu udah disiapin dan bakal dateng kalo kita usaha dan punya prestasi, bukan karena dinilai "keren" sama orang lain!

Ya, mungkin cuma itu yang bisa gua bagi malam ini, karena kalau gua tulis semua hasil observasi gua pada saat itu bakalan panjang banget hahaha.

Well, thanks mates n have a great day (or maybe night) :-D

Sabtu, 25 Januari 2014

Hanya sekadar pemikiran dan renungan.

Setelah beberapa lama gak buka blog, akhirnya pagi tadi gua mutusin untuk nulis lagi. Akhir-akhir ini gua sibuk ngurusin final exam, yang entah kenapa nyita banyak waktu gua, bahkan sampe gua singkirin dulu projek tulisan gua, padahal materi ujiannya gak susah-susah amat.

Now, back to the topic, beberapa hari ini gua dibanjiri oleh ratusan (lebay) curhatan yang bikin gua sendiri sedih, karena dari situ gua ngeliat banyaknya orang yang merasa terpuruk karena hidupnya dipenuhi masalah dan selalu diiringi elegi, yang tanpa mereka sadari masalah itu mereka sendiri yang buat.


Masih banyak diantara kita, terutama remaja dewasa, yang merasa dirinya bodoh, hopeless, failure, bahkan mereka bilang hidupnya gak berarti, and that's all wrong. Sebenarnya itu semua hanya karena kita gak bersyukur sama keadaan kita saat ini. Ya, memang benar hidup itu berputar, kadang dibawah, kadang diatas, tapi bukan berarti disaat kita ada dibawah kita malah harus merasa rendah, larut dalam kesedihan dan bahkan nyalahin Tuhan.

Teori gampangnya gini deh, maaf nih gua bicara kasarnya ya, hidup itu bisa dikatakan kayak sedang berhubungan (sekali lagi maaf) seks. Kenapa? Karena posisinya kita gak melulu yang di atas. Coba bayangin (tapi jangan ngelantur ya) kalau semua posisinya di atas, yang dibawah siapa? Memangnya kalau kita di bawah kita jadi gak ikut merasa enak? Apa berarti jika kita di posisi bawah gak bisa nikmatin juga? Nah, hidup juga harusnya begitu kalau menurut gua. Baik di atas atau di bawah kita harus tetap nikmatin, karena justru itulah yang bikin hidup menyenangkan.
Tadi gua sempat bicara soal bersyukur, menurut gua menikmati hidup secara wajar itu adalah salah satu cara bersyukur atas apa yang diberikan Tuhan. Karena ketika kita menikmati dan menerima apa yang kita punya saat ini dan menjalani hidup kita dengan apa adanya, kita bisa dengan otomatis berterima kasih kepada Tuhan atas hidup kita.Gua disini bicara tentang betapa pentingnya kita bersyukur, bukan karena gua sok menggurui atau gimana, gua cuma ingin sharing pemikiran dan tentunya pengalaman gua aja.

Enjoy your life.
Oya, gua juga mau nambahin sedikit teori singkat yang gua pelajari tentang hidup, bahwa gak ada didunia ini yang namanya kejadian buruk, semuanya adalah kejadian yang baik. Kejadian yang kita anggap buruk hanyalah pelajaran dan bekal buat kita dan kita anggap itu buruk karena persepsi kita yang salah menanganinya.

Guess that's all I wanna share to you guys for now,
Thank you for your kind attention, hope this will be helpful and sorry if i said something wrong.

Have a beautiful day everyone :-))

Rabu, 01 Januari 2014

It's a new year, so..?

Yeah, so? Ok, I know that this is a new year, a new blank page of our life, a new day to achieve our goals, a new beginning, which is good. But, for me it's just a number and I don't think that we need those "new year, new me" bullshit.


Seriously, do you guys even realise that actually a new year is not the big start for a big break of your life? Everyday is a new day, even a second ahead is a whole new level for us! Well, my father said to me that a new year is like we're opening a new chapter and closing our past, so? I don't think that we can only did that on 1st January, we can always change to be a better person in every second of our life. Don't take it personally, I just...yeah, I don't think that it's a big deal, a new year is a whole new chapter, a whole new story, really?
You guys can call me a scumbag, a d**khead, or else, but I'm just being realistic here, what am I wanted to say is you don't need those bullshit new year resolutions. If you want to be a better person, you don't just plan it and wait for a year, you do it, NOW.!!



So, that's all I want to share to you guys for tonight, sorry if I...uhh...yeah, you know, I'm just being realistic :-)
Happy new year and enjoy your life, mates!